el Bashiroh
Mencerahkan Rohani Bangsa


Al Bashiroh

[ Edit ]

Habib Husein bin Agil: Beramal untuk Akhirat

Manusia hidup di dunia harus memiliki rasa malu kepada Allah azza wa jalla. Bentuk rasa malu itu dikerjakan dengan cara menjaga segala yang ada di kepala yaitu apa yang kita rasakan dari indera kita terhadap kemaksiatan, mejaga perut dan sekitarnya, serta ingat akan kematian dan kehancuran sebagai sarana muhasabah.

Dengan muhasabah seorang mukmin akan merenungkan dan mempertimbangkan secara matang apa yang telah dan akan dikerjakannya. Sebab semua amal manusia akan dipertanggung jawabkan kelak di akherat, dan setiap detik amal manusia tidak akan lepas dari pengawasan kedua malaikat Rakib Atid. Setelah bermuhasabah intinya seorang mukmin diharapkan menjadi mukmin yang cerdas. Yaitu mukmin yang mengekang hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan hakiki yang terjadi setelah kematian.

Karena untuk menggapai kejayaan akherat tidak ada jalan lain kecuali menghindari gemerlapnya dunia. Hal ini bukan berari kita meninggalkan dunia secara total. Dunia digunakan sebagai perantara untuk mencapai tujuan akhirat. Al-quran menjelaskan bahwa manusia dilarang meninggalkan dunia secara keseluruhan, sebagaimana Allah berfirman

”Janganlah kamu lupa bagianmu dunia”.

Patut diperhatikan dalam ayat diatas, bahwa (مِنِِْ) yang tercantum didalam bermakna littab`id (sebagian). Maka sudah jelas maksud hidup di dunia.

Kita tidak boleh tegila-gila dengan dunia. Siang-malam mencari nafkah namun melupakan ibadah. Padahal harta yang secara susah payah kita mencarinya itu tidak dapat kita nikmati secara penuh, karena pada hakikatnya itu adalah milik pewaris. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i:

مالك ما قدمت، ومال وارثك ما أخرت (روه النسائي)

Harta manusia yang dicintai adalah yang ia kumpulkan, padahal itu semua bukanlah miliknya, tapi merupakan milik pewaris. Sedangkan harta sesungguhnya yang kita miliki adalal harta yang kita infakkan di jalan Allah, dalam bentuk shodaqoh, infak, zakat dan lain-lain. Yang pada harta itu semua terkumpul ampunan dan rahmat dari Allah azza wa jalla.

Maka apabila seseorang bersemangat dalam mengumpulkan hartanya dengan menabungnya pada bank dalam bentuk TABANAS dan sebagainya, mestinya ia harus lebih bersemangat mengumpulkan tabungan dalam bentuk TAHARAT (Tabungan Hari Akhirat) karena sesungguhnya itulah harta yang benar-benar ia petik kemanfaatannya.


Alamat Redaksi: Jl. Raya Raci No. 51 Bangil Pasuruan P.O. Box 08 Bangil Pasuruan Jatim Indonesia. Telp. 0343-745317/746532 Fax. 0343-741-200
e-mail redaksi_albashiroh@yahoo.co.id.