Spirit Takwa, Spirit Sukses
Setelah bulan puasa berlalu, makna apa yang kita tangkap. Tentunya ini awal yang baik untuk memulai karier kita. Adakah target kesuksesan ke depan, tanpa sebuah bekal keimanan yang memadai?
Tiket murah untuk transportasi bus, kereta api, kapal laut, pesawat. Tiket penerbangan domestik bisa diantar.
Sedia Sarung Samarinda, jilbab, rukuh, seprei, daster, busana muslim long dress, dll. Melayani partai & eceran. Juga tersedia merek:
Menyediakan kain spun, polyester, twill kwalitas ekspor, baju takwa, gamis, jubah, dll.
Lengkapi koleksi Anda. Koleksi buku-buku fiqih terbitan Pesantren Darullughah Wadda'wah.
Grosir & eceran. Agen perlengkapan bayi, pakaian dalam pria & wanita, setelan anak, aneka kaos. Harga murah, kwalitas bagus. Buktikanlah!!
Majalah Bashiroh Online
Setelah bulan puasa berlalu, makna apa yang kita tangkap. Tentunya ini awal yang baik untuk memulai karier kita. Adakah target kesuksesan ke depan, tanpa sebuah bekal keimanan yang memadai?
Memetakan hak-hak Allah dan RasulNya adalah satu diantara tujuan penting dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah. Tidak heran jika beberapa orang dengan intuisi sastra transcendent (sufi) menuangkan buah tulisannya perihal hubungan dirinya dengan Allah dan RasulNya. Jika saja kita dapat merangkai sebuah tema sentral mengenai tujuan hidup kita, tak lain mencerna serta memahami perilaku salik (orang yang menuju ridlo Allah) untuk mencapai Akhlaqul Karimah. Lewat karya-karya sastra merekalah kita bisa meneguhkan aqidah kita.
Imam al-Ghazali sosok ulama dengan keilmuan yang komprehensif (jami’ mani’). Semua cabang keilmuan telah ditulisnya, dan puncak keilmuan beliau telurkan kitab tasawuf kepada kita seperti Bidayah Hidayah, Minhaj al-Abidin dan Ihya Ulumuddin yang banyak ditelaah muslim di dunia. Bahkan dalam sebuah hikayat sufi, al-Ghazali telah dijamin masuk surga bukan karena keilmuan atau ibadahnya kepada Allah, namun karena al-Ghazali pernah membiarkan seekor lalat minum di wadah tintanya.
Bertarekat diadjustment sebagai jalan menuju Allah, akan tetapi banyak orang bertarekat tidak berangkat dari dasar syariat yang kuat. Tarekat punya silsilah sanad yang jelas dan langsung dari sahabat penghulunya Rasulullah saw. Maka bertarekat tanpa syariat jelas tidak akan sampai kepada perilaku sahabat dan Rasulullah yang berakhlakul karimah.
Mereka (kaum extremist) memproklamirkan diri sebagai gerakan pemurnian Islam, acapkali menyalahkan muslimin karena membagi bid'ah menjadi dua macam. Alasannya nabi sendiri tidak membaginya menjadi dua. Argumen ulama kita mengatakan bahwa nabi juga tidak membagi bid'ah menjadi bid'ah diniyyah dan dunyawiyyah seperti yang mereka katakan
Pelindung: al-Ustadz al-Habib Ali Zainal Abidin bin Hasan Baharun
Penasehat: al-Habib Husein bin Agil, al-Habib Segaf bin Hasan Baharun, al-Ustadz Badar Bakhabazy, Ust.Ismail Ayyub, Ust.Hasan Basri
Telah meninggal Guru Besar Darullughah Wadda'wah Al-Habib Al-Ustadz Abdullah Mulahelah Kamis, 28 Mei 2009. Segenap Kru Media Da'wah Majalah Al-Bashiroh mengucapkan Innalillahi wainna ilahi rooji'un, Semoga arwah beliau diterima beliau sebagai pejuang Agama Allah dan digolongkan sebagai minassyuhada'.
Indonesia setelah memasuki tahun ke 10 periode reformasi, semakin banyak perubahan-perubahan dalam memandang pluralisme beragama, berbangsa dan bernegara. Kesekian kali terjadi amendemen UUD 45, sehingga kita sebagai warga Negara sendiri kadang takut terjadi pergeseran-pergeseran mendasar pada UUD 45 yang bersinergis dengan dasar Negara kita Pancasila.
Apa parameter perlunya amandemen itu? Yang terjadi kemarin adalah interpretasi rezim Orba terhadap pelaksanaan UUD 45 yang cenderung sempit dan diktaktor. Sehingga para reformis menambahkan beberapa sub pasal-pasal yang saat itu menjadi dasar rezim orba untuk mengekang kebebasan berfikir dan bertindak dalam berorganisasi.
Ustadz, boleh tidak cara keuangan seperti bank dalam Islam? Ini tidak ada bunga. Seperti orang menabung, uangnya dikelola keuntungan buat pendanaan umat. Apakah praktek ini diperbolehkan? Syukron 085224359xxx
Radio dan pers Indonesia sejak tanggal 16 dan 17 Februari 1976, terus mengumandangkan berita duka cita atas berpulangnya ke Rahmatullah Ulama Besar Indonesia, Habib Ali bin Husen Al-Athas.
Dalam usia 88 tahun, almarhum wafat pada tanggal 16-2-1976 jam 06.10 pagi. Kontan berbagai penerbitan memberitakan headlines, dan beberapa harian antara lain: Merdeka, Berita Buana, Kompas, Pos Kota, Pelita, Kantor Berita ANTARA secara nasional memberikan pemberitaan ditempat terhormat. Sementara itu radio-radio Asy-Syafi’iyyah, At-Tahyriah serta Cendrawasih setiap 15 menit memberikan kabar dukacita ini diselingi pengajian-pengajian Al-Quran.
Kita semua punya hak dan kewajiban untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Masing-masing kita harus jeli dengan melihat posisi kita di mana? dan cara apa yang kita lakukan? tentang bagaimana kita akan menyusun rencana dan kita melangkah. Seorang anggota DPR senantiasa melakukan program secara maksimal dan dialah yang mengerti seluk beluk instansi itu. Diluar itu ada kalangan pers yang senantiasa memonitor kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan dan disampaikan dengan bahasa yang informatif kepada masyarakat. Kesemuanya harus bersemangatkan adil, karena ruh keadilan itu bersumber dari agama Islam.
Ada dua macam kesesatan yang dimaksud:
Kesesatan terletak pada ajarannya termasuk didalamnya masalah keyakinan dan ibadah mereka. Sejak dahulu sudah ada aliran sesat dan sudah ada istilah zindiq. Mengapa sih timbul aliran sesat? fenomena ini biasanya timbul dari orang yang semangat keberagamaan yang luar biasa, tapi juga punya kemiskinan keilmuan dalam dirinya, lalu akhirnya ngawur. Akhirnya ada kitab darmo gandul, yang terungkap disitu adalah semangat mencari tuhan (beragama), namun tidak dibarengi syariat yang kuat.
Manusia hidup di dunia harus memiliki rasa malu kepada Allah azza wa jalla. Bentuk rasa malu itu dikerjakan dengan cara menjaga segala yang ada di kepala yaitu apa yang kita rasakan dari indera kita terhadap kemaksiatan, mejaga perut dan sekitarnya, serta ingat akan kematian dan kehancuran sebagai sarana muhasabah.
Kita semua punya hak dan kewajiban untuk beramar ma'ruf nahi munkar. Masing-masing kita harus jeli dengan melihat posisi kita dimana? dan cara apa yang kita lakukan? tentang bagaimana kita akan menyusun rencana dan kita melangkah. Seorang anggota DPR senantiasa melakukan program secara maksimal dan dialah yang mengerti seluk beluk instansi itu. Diluar itu ada kalangan pers yang senantiasa memonitor kejadian-kejadian yang terjadi dilapangan dan disampaikan dengan bahasa yang informatif kepada masyarakat. Kesemuanya harus bersemangatkan adil, karena ruh keadilan itu bersumber dari agama Islam.
Bagaimana dengan kondisi negara Indonesia yang akhir-akhir ini banyak menelurkan aliran sesat, seolah membawa pada konklusi bahwa cara keberagamaan warga Indonesia sudah dalam kondisi yang benar-benar memprihatinkan?
Artinya: Pada akhir zaman orang akan keluar haji dalam empat golongan, pemimpin-pemimpin mereka keluar untuk berwisata ( jalan-jalan ), orang-orang kaya mereka keluar untuk berniga, orang-orang faqir mereka keluar untuk meminta-minta, dan Qurro’ mereka untuk ketenaran.
Kemunduran diantara kita sekarang adalah keikhlasan. Karena keikhlasan itulah ruh kita bersambung, seperti sabda Nabi Muhammad saw. : “al-arwah junudun mujannadah, faman ta’arafa minha I’talafa, wama tanakara minha ikhtalafa” H.R. Sayyidah ‘Aisyah. Artinya ruh kita satu sama lain itu berdekatan menjadi satu mata rantai. Jika kita berkumpul dengan orang yang ikhlas seorang yang sholeh dan ikhlas maka kita akan mendapat keberkahan
Kalau untuk kondisi sekarang, nilai yang terkandung utamanya adalah ibadah, yang kedua menggambarkan semangat perjuangan, seperti halnya nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Nilai yang ketiga adalah tidak ada yang sia-sia dalam perjuangan itu, dengan mengganti nyawa Ismail yang melayang dengan kambing. Hingga diperingati sebagai peristiwa bersejarah dan menjadi hari raya Idul Adha.
Di sisi lain memang menyimpan sisi sosial, karena dimungkinkan orang-orang miskin yang tidak pernah makan daging kambing, maka mereka mendapat haknya dari pembagian daging itu.
Merupakan kebiasaan kita berziarah kepada orang yang melaksanakan ibadah haji sebelum dan sesudahnya, yaitu dengan ditambah dengan minta doa jika sesudahnya. Kaitannya dengan masalah ini adalah doa Rasulullah SAW yang artinya : “Ya Allah ampunkanlah orang yang haji dan orang yang dimintakan ampun orang yang haji”.
Haji adalah salah satu diantara syari’at-syari’at umat terdahulu, dalam arti bukan syari’at yang khusus untuk umat Nabi Muhammad, dengan dalil sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Adam As. melaksanakan ibadah Haji dari India ke Makkah dengan berjalan kaki.
Yaa Allah! Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam. Dan jagalah aku dari tidunya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosaku ... Wahai Tuhan sekalian alam!! Dan ampunilah aku, Wahai Pengampun para pembuat dosa
Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)
Sungguh kita hidup pada suatu alam yang menakjubkan, kita lempar pandangan, maka kita akan melihat air yang transparan dan udara yang transparan. Mengapa kita butuh kepada benda-benda yang transparan ? … lalu kita tempatkan pada jendela-jendela, sehingga mencegah debu dan udara serta memasukkan cahaya. Sementara udara dan air bukanlah benda padat sehingga tidak bisa dijadikan seperti itu, dan es di daerah dingin akan mencair sebab pengaruh panas matahari, maka dominannya hanya dapat digunakan di suhu dingin. Kalau demikian apa yang dapat kita perbuat ? … Kita juga butuh pada benda-benda kaca yang bisa membesarkan suatu yang kecil dan mendekatkan sesuatu yang jauh.
Pertama kita ingin mengetahui simpanan-simpanan tumbuhan, dan membuka tabir rahasia-rahasia berbagai benda, lalu kita ingin menuju tingkat kedokteran dan perindustrian. Kedua kita ingin mengetahui benda-benda langit, mempelajari pegunungannya, sungai-sungainya, maka semua itu tidak dapat kita capai kecuali dengan benda-benda padat transparan ini yang tidak mengalir seperti air dan tidak menguap seperti udara. Demikianlah kebutuhan kita pada benda yang menguatkan daya pandangan kita yang lemah, dan memperbesar huruf-huruf tulisan untuk kita baca. Maka Allah Subhanahu wata'alah menciptakan Balur Shakhriy, seakan Dia berfirman ; " Wahai hamba-hambaku pandang dan pelajarilah materi benda bumi yang kelam nan gelap ini, Inilah Balur Shakhriy benda padat yang tembus pandang (transparan) ”. Pintu pengetahuan ini telah dibuka maka saatnya untuk menyelaminya.
Suatu saat pada tahun keempat hijriah, Rasulullah saw. beserta para sahabatnya -berdasarkan riwayat imam Muslim- melakukan perjalanan pulang ke madinah dari ghozwah al-muraisi’.Di dalamnya, ikut serta pula istri Rasul saw. yang secara tidak sengaja menghilangkan kalung yang di pinjamnya dari saudari perempuannya Asma’ binti Abu bakar radliyallahu 'anhuma ketika rombongan sedang beristirahat di suatu tempat yang bernama al-baida’.
Mengetahui hal itu, maka Rasulpun mencarinya dan diikuti oleh para sahabat secara serempak tanpa menunggu komando dari beliau sehingga beliaupun ketiduran di pangkuan istrinya tersebut sampai fajar menyingsing. kemudian rasul dan para sahabatpun bersiap-siap untuk mendirikan salat, tapi mereka ketika itu tidak membawa bekal air dan secara kebetulan tempat itu merupakan area yang gersang dan setelah berusaha mencari, mereka tidak menemukan air disana. Maka rasul dan rombongan tidak bisa melaksanakan salat keadaan tersebut hingga datanglah salah satu sahabat kepada ayahnya untuk mengadukan kejadian tersebut. Mendengar keadaan tersebut, ayahnyapun memarahinya hingga Rasul -yang waktu itu berada di pangkuannya- terbangun dan menyampaikan wahyu yang bermaterikan solusi dari hal itu.Rasul saw menyampaikan ayat tentang di perbolehkannya tayammum bagi orang yang tidak mendapatkan air untuk berwudlu setelah mencarinya. [Q.S.al-maidah :6]
Setelah kejadian itu, sahabat Usaid bin hudair radliyallahu 'anhu berkata kepadanya: “semoga Allah swt. membalasmu dengan kebaikan. Demi allah, Sesungguhnya tidak ada satu masalahpun yang menimpamu kecuali Allah memberi jalan keluar bagimu dan menjadikannya sebagai suatu barakah bagi kaum muslimin”.
Perkumpulan maulid merupakan suatu perkumpulan yang agung, di mana di sana dibacakan riwayat hidup orang yang paling berjasa dalam kehidupan umat manusia yaitu Baginda Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
Katakanlah: "Dengan karunia Allah SWT dan rahmat-Nya hendaklah dengan itu mereka bergembira. ( karunia dan rahmatNya itu ) adalah lebih baik dari yang mereka kumpulkan" (QS. 10:58)
Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud فضل الله ( karunia Allah ) dalam ayat di atas adalah terlahirnya Rasulullah SAW ke dunia ini. Selain itu ayat ini berisi perintah agar bergembira dengan adanya karunia Allah SWT itu. Salah satu bentuk kegembiraan itu dituangkan dalam perayaan maulid Nabi SAW. Tapi hendaklah ini dilakukan dengan dasar kecintaan kepada Rasulullah SAW, karena Allah SWT berfirman :
Katakanlah: “Jika kamu mencintai Allah ikutilah aku (Rasulullah SAW) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. 3:31)
Rasulullah berkata: "Para Malaikat itu sedang mendengarkan bacaanmu wahai Usaid, andaikan kamu melanjutkan bacaanmu pasti manusia akan melihat para malaikat yang sebelumnya terhalang pandangan mereka dari para Malaikat"
Pada permulaan perkembangan Islam Rasulullah mengutus para sahabatnya untuk menyebarkan agama Islam supaya agama yang mulia dapat dikenal dan diterima oleh segala pihak di kalangan masyarakat.
Diantara yang mendapat mandat tugas dari Rasulullah yaitu Mus'ab bin Umair. Beliau diperintah Nabi SAW untuk menyebarkan agama Islam dan memberi kabar gembira kepada siapa saja yang masuk Islam. Daerah tempat Mus'ab bin Umair menjalankan tugasnya di kota Yatsrib ( Madinah Munawwaroh).
Al-Imam Abi Dawud meriwayatkan sebuah hadis yang ditulis di kitab sunan beliau yang berbunyi:
"Bangsa-bangsa hampir–hampir menarik-menarik kalian sebagaimana sekumpulan orang yang sedang makan menarik-narik (makanan) di atas talam (karena saling berebutan makanan). Maka salah seorang sahabat beliau bertanya : Apakah kami waktu itu merupakan kelompok minoritas? Rasul menjawab: justru kalian adalah kelompok mayoritas, namun kalian bagaikan buih (yang ada) pada banjir, dan Allah sungguh akan mencabut rasa takut kepada kalian di hati musuh-musuh kalian. Dan Allah sungguh akan melemparkan Wahn dalam hati kalian. Maka sahabat bertanya: Wahai Rasul, apakah wahn itu?. Rasul kemudian menjawab: cinta dunia dan takut terhadap kematian".
Hadis di atas merupakan salah satu tanabbu'at, yakni hadis yang bermaterikan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Hal ini dilakukan Rasul SAW karena rasa kasih sayang beliau kepada umatnya agar tidak ikut larut dan hanyut dalam kebudayaan non muslim.
Tahukah anda tentang Sholat Istikhoroh (memohon petunjuk)?
Sholat Istikhoroh adalah sholat untuk memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu Wata'ala atas segala macam problema yang dialami manusia dari kebingungan untuk menentukan pilihan, keruwetan, kesukaran juga untuk petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Sedang diantara pintu kelapangan dan kebahagiaan dunia akherat adalah hamba yang selalu memasrahkan dirinya dan menghadapkan hatinya kepada Allah Subhanahu Wata'ala dalam segala yang dia inginkan / kehendaki. Dan selalu memohon petunjuk atas segala urusan dan perkaranya yang husus ataupun yang umum. Dan hal itu dengan melaksanakan sholat Istikhoroh yang telah diajarkan Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wasallam, serta membaca doa-doa yang dibaca selesai sholat yang telah di ajarkan oleh baginda Rasul, niscaya ia akan mendapatkan kemantapan hati dalam menentukan pilihan serta akan keluar dari kegamangan dan keraguan. Dan jika sholat Istikhoroh itu dilaksanakan setiap hari, maka hal itu akan lebih baik baginya.
Kerusuhan Poso untuk kesekian-kali telah berubah dari pertikaian yang awalnya bertendensi agama (horizontal) sekarang bergeser menjadi pertikaian vertikal (aparat dengan kelompok sipil bersenjata. Semakin keruh dan tak terlihat dasar permasalahannya, seolah-olah tidak ada habisnya. Pengiriman pasukan Antiteror Datasemen Khusus 88 menjadi jalan terakhir pemerintah untuk menghentikan pasukan bersenjata yang melakukan teror di Poso, namun kenapa 16 warga sipil harus dikorbankan, wajarkah?